Showing posts with label brisbane. Show all posts
Showing posts with label brisbane. Show all posts

Sunday, April 29, 2012

Wake up and smell the coffee

I am not addicted to coffee. But it's hard to deny that I often look for a cup of coffee after waking up in the morning. So what is that make me? Just a big fan of coffee?

Merlo refillable coffee mug
Anyway, usually one cup of instant coffee is enough for me. But when I lived in Australia, it is so easy to find a coffeeshop, which of course increased my craving for coffee. There are Merlo Coffee, Lavazza, Di Bella Coffee, Coffee Club, Gloria Jean's, and of course Starbuck. Not to mention small coffee stalls which you can easily find in every buildings and corners in Australian cities. My favourite...is Merlo. Why? Simply because there are lots of Merlo Coffee in every place you go (one is located in one of UQ's library building where I spent most of my time), they serve good coffee, and because they have this refillable coffee mug (this mug is called Keep Cup and you can pick the colours for your cup if you buy on their website). If you bring your own mug to Merlo, you'll get a discount. And trust me, I think I'm more addicted to the mug than the coffee. I have 5 of these in different colours and different bands!

Since I'm not a coffee addict and my knowledge of coffee is very basic, I mainly order Cappuccino. Sometimes I would go adventurous and order Flat White, Macchiato, or Cafe Latte. I had difficulties in understanding which variation has more coffee or milk (and I still do). But all coffeeshops tend to have the same menu, so at least it's easier to memorise the coffee variations. I also find this interesting article which might help you to order a cup of coffee in Australia.

The price for a cup of coffee is approximately $3 to $4. And it goes for almost all coffee stalls and coffeeshops. I think it's kind of cheap, don't you think? I know if you convert the AUD to IDR, it would cost almost the same for a cup of coffee. But if we're thinking straightly in AUD, I would say it's not too expensive. Good price for my cup of coffee :)

Saturday, April 28, 2012

Book fair addict

UQ alumni book fair
(source: http://www.pf.uq.edu.au/UQCentre/exhall.html)
Saya suka sekali buku. Lebih tepatnya, suka sekali belanja buku. Itulah sebabnya saya selalu excited tiap ada book fair (dalam hal ini, khusus bazar buku bekas) di Brisbane. Ada dua book fair yang selalu saya sempatkan untuk kunjungi tiap tahunnya. Yang pertama adalah Bookfest yang biasanya diadakan tiap awal dan pertengahan tahun. Book fair yang kedua adalah UQ Alumni Book Fair, yang tahun 2011 lalu diadakan pada bulan Mei. Keduanya adalah book fair dengan skala besar, biasanya diadakan di ruangan sekelas convention centre.

Apa istimewanya book fair ini? Selain jumlah bukunya, tentu saja adalah harga bukunya. Namun tentu saja harga tergantung dari kondisi bukunya. Jika bukunya masih sangat bagus seperti baru, biasanya dihargai lebih dari $10. Namun jika buku sudah agak keriting, kusam, apalagi koyak, harganya bisa menjadi $2 atau bahkan 50c. Di Bookfest, biasanya buku-buku tersebut dibagi dalam 3 lorong. Lorong pertama adalah buku-buku yang kondisinya paling jelek, sementara lorong ketiga untuk buku-buku paling baru dan paling bagus kondisinya. Saya biasanya memilih lorong nomor 2, baru kalau kurang puas saya pindah ke lorong nomor 3.

Ada komik Asterix & Obelix versi Indonesia di Bookfest 
Salah satu temuan saya di Bookfest tahun 2011 lalu adalah komik Asterix dan Obelix dalam bahasa Indonesia. Hmm...entah siapa yang akhirnya membeli komik-komik tersebut.

Book fair ini termasuk salah satu event yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Brisbane. Terbukti dari banyaknya pengunjung yang datang dan memborong buku. Banyak orang yang membawa trolley belanja saking niatnya membeli banyak buku. Kadang di hari terakhir book fair, pengunjung boleh mengisi satu kantong plastik dengan buku sebanyak-banyaknya dan hanya dihargai $10.

Hasil hunting di book fair.
Harga mulai dari 50c sampai $8
Buku apa saja yang ada di book fair? Banyak sekali macamnya. Biasanya panitia mengkategorikan buku-buku tersebut untuk lebih memudahkan pengunjuang. Kalau saya biasanya langsung menuju kategori 'Fiction' baru ke kategori 'Social' atau 'Communication'. Akibatnya, hasil hunting saya lebih banyak novel ketimbang buku kuliah!

Sekarang, melihat harga buku impor di Jakarta yang sebagian besar Rp 100.000 ke atas, rasanya kangen book fair di Brisbane! Mungkin banyaknya akses ke buku murah ini juga salah satu sebab kenapa minat baca masyarakat Australia lebih besar dari di Indonesia.


Monday, April 9, 2012

Berjilbab di Benua Kangguru

Sebelum berangkat ke Brisbane, saya sempat deg-degan juga mengenai pandangan penduduk di sana mengenai Muslim, terutama yang berjilbab. Teman-teman saya di berbagai kota di Australia saya mintai pendapat. Berbagai macam cerita saya peroleh. Ada yang pernah mengalami perlakuan rasis di kotanya, ada juga yang tidak.

Namun saat saya tiba di Brisbane dan mengalami sendiri interaksi antarpenduduk di sana, kekhawatiran saya tidak terbukti. Semua teman saya tidak ada yang bersikap aneh-aneh. Mereka bahkan antusias bertanya, “Why are you covering your head?” atau “Don’t you feel hot during summer?”

Kalau ada yang bertanya mengenai alasan saya memakai jilbab, paling saya hanya menjawab, “Because I want to and I feel comfortable with it.” Simple saja tanpa perlu penjelasan panjang lebar mengenai agama (karena terus terang saya juga tidak terlalu ahli dalam soal agama Islam). Sementara soal kepanasan atau tidak saat musim panas, yah…panas sih! Makanya saat summer saya berusaha untuk tidak pakai baju berlapis-lapis. Cukup pakai kaos lengan panjang yang bahannya adem. Dan yang tidak kalah penting, menghindari terik matahari dan berlindung di ruangan-ruangan ber-AC.

Di The University of Queensland (UQ), ada banyak mahasiswi berjilbab dari Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Bangladesh, dan lain-lain. Gaya berjilbab mereka pun macam-macam. Ada yang simple seperti saya, ada juga yang memakai cadar. Dan sepengetahuan saya, tidak pernah ada konflik soal agama antarmahasiswa. Bahkan organisasi mahasiswa muslim di kampus sering mengadakan event yang terbuka untuk semua mahasiswa di kampus, seperti bagi-bagi makanan gratis.

Bulan puasa tahun 2010 lalu, organisasi mahasiswa muslim tersebut mengadakan acara buka puasa dan Shalat Maghrib di salah satu jalan utama di dalam kampus. Hasilnya, kami jadi pusat perhatian mahasiswa-mahasiswa yang lain. Banyak dari mereka yang bertanya apa yang kami lakukan. Tidak sedikit pula yang ikut mencicipi hidangan buka puasa kami.

Shalat Ied biasanya kami lakukan di lapangan dekat kampus yang biasanya populer untuk main sepakbola dan berada di jalur utama masuk kampus (bila tidak hujan). Busana Lebaran masing-masing negara juga bermacam-macam. Jadi sekali lagi, kamipun jadi pusat perhatian para mahasiswa dan warga sekitar.


Shalat Idul Fitri 2011 di UQ

Untuk shalat sehari-harinya, di kampus tersedia multifaith prayer room. Seharusnya sih tempat ini tersedia untuk semua agama, tapi mayoritas dipakai umat Muslim untuk shalat. Akses ke tempat ini terbatas hanya untuk para mahasiswa yang mendaftarkan diri ke pengelola gedung. Jadi tidak sembarang orang boleh masuk.

Sayang sekali di tempat umum, fasilitas seperti ini jarang sekali ditemui. Kalau mau shalat, ya di tempat seadanya. Saya hanya pernah mendapati mushola (benar-benar khusus untuk shalat) di Movie World dan Sea World, Gold Coast.


Prayer room di Movie World, Gold Coast
Selama 1.5 tahun tinggal di Brisbane, saya hanya dua kali mengalami kejadian tidak mengenakkan. Pertama, seorang ibu dan anak masuk mushola di Movie World tanpa mencopot sepatu mereka. Saat anaknya melihat saya mencopot sepatu sebelum masuk, iapun bertanya pada si ibu, “Mom, do we need to take our shoes off?” Eh, si ibu malah ngomel, “This is my country. I’ll do whatever I like!” Saya juga pernah diteriaki “F*cking Moslem” oleh seorang pengemudi mabuk. Saat itu saya lumayan shock, tapi lalu berusaha untuk tidak memikirkannya. Lebih banyak orang yang appreciate keberadaan kaum Muslim ketimbang yang suka melecehkan seperti contoh di atas.

Ada pendapat bahwa kalangan akademis lebih toleran menerima keberagaman budaya dan agama dibandingkan masyarakat Australia pada umumnya. Kalau dilihat dari contoh kasus di atas, mungkin juga. Tapi pendapat ini juga tidak selalu benar. Saya punya kenalan baik di lingkungan tempat tinggal saya yang bukan berasal dari kalangan akademis. Nenek yang tinggal di bawah unit saya itu selalu rajin menyapa dan menolong saya di saat ada kesulitan. Tetangga ideal, lah.

Sekedar informasi, jika ada yang mengalami pelecehan dan ingin mengajukan complain (baik di Brisbane maupun kota lain di Australia), mungkin dua website ini bisa berguna. Untuk Queensland, silakan lihatwebsite Anti-Discrimination Commission Queensland (ADCQ) di http://www.adcq.qld.gov.au/main/complaints_inclvideo.html. Sementara untuk kawasan Australia, bisa lihat website Australian Human Rights Commission di http://www.humanrights.gov.au/complaints_information/lodging.html.



(Taken from http://nengkoala.wordpress.com/2012/04/08/berjilbab-di-benua-kangguru/)

Tuesday, January 17, 2012

Brisbane: traffic and public transportation

If you are sick and tired with Jakarta's traffic, then you will love Brisbane's traffic. Rarely will you see vehicles speeding or parking carelessly on one side of the road. Traffic jams only happen in the morning when people go to work, in the evening when people go back from work, and after long and hard rain. But, traffic jams in Brisbane don't cost its citizens hours of their days...because people know what to do to avoid more traffic chaos. Drivers will patiently wait for their turn to move forward and not try to cut in front of other vehicles. When the traffic lights turn green and the vehicles in front of them haven't moved, the drivers will stay behind the traffic light. They will wait until the intersection is clear so they won't block other cars coming from different directions. It's one thing you will not see in Jakarta!!

The Busses
Public transportation in Brisbane is, in my opinion, one of the best in Australia. Three modes of transportation include buses, ferries (City Cat), and trains. Most of the vehicles are new and modern and the ticket system with only one card is very user friendly. So basically, to be able to ride the public transportation, you only need one card, which is called Go Card. You put credit in the card and you can ride all three modes of transportation. In some other cities in Australia, you need one card for one mode of transportation, which can get very tricky and annoying. Imagine if you have to take three different modes of transportation to get to one destination!


The train
The City Cat

Some weaknesses still remain, though. Some routes do not go as often as the others. Some routes also stop operating after 6pm. And sometimes you just have to expect delays for 10-30 minutes.
But still, the weaknesses are nothing compared to all the comfort! I still consider public transportation in Brisbane is great. Many people will still want to ride the public transportation because it's comfortable and they don't need to look for parking lots which cost them a lot of money.

Monday, December 19, 2011

Simple things I'd love to have again

A close friend who lives in Melbourne asked what I like most about Brisbane.
My answer was, "Because you can do simple things which are enough to entertain you and make you happy."

To me, simple things mean:
- go to a park and have a free BBQ with your friends
- hang out with friends in public places
- free from traffic jam
- good public transportation
- enjoy fresh air and clean public places

See how simple things that don't cost you much can make you happy?