Saturday, April 28, 2012

Book fair addict

UQ alumni book fair
(source: http://www.pf.uq.edu.au/UQCentre/exhall.html)
Saya suka sekali buku. Lebih tepatnya, suka sekali belanja buku. Itulah sebabnya saya selalu excited tiap ada book fair (dalam hal ini, khusus bazar buku bekas) di Brisbane. Ada dua book fair yang selalu saya sempatkan untuk kunjungi tiap tahunnya. Yang pertama adalah Bookfest yang biasanya diadakan tiap awal dan pertengahan tahun. Book fair yang kedua adalah UQ Alumni Book Fair, yang tahun 2011 lalu diadakan pada bulan Mei. Keduanya adalah book fair dengan skala besar, biasanya diadakan di ruangan sekelas convention centre.

Apa istimewanya book fair ini? Selain jumlah bukunya, tentu saja adalah harga bukunya. Namun tentu saja harga tergantung dari kondisi bukunya. Jika bukunya masih sangat bagus seperti baru, biasanya dihargai lebih dari $10. Namun jika buku sudah agak keriting, kusam, apalagi koyak, harganya bisa menjadi $2 atau bahkan 50c. Di Bookfest, biasanya buku-buku tersebut dibagi dalam 3 lorong. Lorong pertama adalah buku-buku yang kondisinya paling jelek, sementara lorong ketiga untuk buku-buku paling baru dan paling bagus kondisinya. Saya biasanya memilih lorong nomor 2, baru kalau kurang puas saya pindah ke lorong nomor 3.

Ada komik Asterix & Obelix versi Indonesia di Bookfest 
Salah satu temuan saya di Bookfest tahun 2011 lalu adalah komik Asterix dan Obelix dalam bahasa Indonesia. Hmm...entah siapa yang akhirnya membeli komik-komik tersebut.

Book fair ini termasuk salah satu event yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Brisbane. Terbukti dari banyaknya pengunjung yang datang dan memborong buku. Banyak orang yang membawa trolley belanja saking niatnya membeli banyak buku. Kadang di hari terakhir book fair, pengunjung boleh mengisi satu kantong plastik dengan buku sebanyak-banyaknya dan hanya dihargai $10.

Hasil hunting di book fair.
Harga mulai dari 50c sampai $8
Buku apa saja yang ada di book fair? Banyak sekali macamnya. Biasanya panitia mengkategorikan buku-buku tersebut untuk lebih memudahkan pengunjuang. Kalau saya biasanya langsung menuju kategori 'Fiction' baru ke kategori 'Social' atau 'Communication'. Akibatnya, hasil hunting saya lebih banyak novel ketimbang buku kuliah!

Sekarang, melihat harga buku impor di Jakarta yang sebagian besar Rp 100.000 ke atas, rasanya kangen book fair di Brisbane! Mungkin banyaknya akses ke buku murah ini juga salah satu sebab kenapa minat baca masyarakat Australia lebih besar dari di Indonesia.


No comments:

Post a Comment